Pada dasarnya manusia lahir kedunia ini hanya untuk bersujud kepada Allah,
Namun bukan berarti harus over time.
Perlu kita ketahui bahwa kehidupan yang kita lalui saat ini adalah kunci kedepan,
Akhiratlah sebagai finalnya. Firman Allah Ta’ala : Hidup di dunia ini.
Tidak lain hanyalah suatu kesenangan dan permainan belaka. S
esungguhnya kampung akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya jika mereka mengetahuinya.
{Q.S. 29:64}
Kita dapat memahami secara jelas, Kehidupan kita di dunia ini hanyalah permainan,
kesenangan, Bahkan bisa menjadi malapetaka bagi kita sendiri.
Manusia umumnya hanya menjalani kehidupan ini apa adanya,
tampa memahami maknanya. Apalagi jika sampai lalai dengan kilauan dunia,
Maka kesesatanlah yang memicu kehidupan.Apapun yang kita miliki di dunia ini,
baik itu harta yang melimpah, jabatan yang tinggi belum tentu kita akan hidup tenang.
Katakan saja anda kaya, Punya jabatan tinggi dan sebagainya,
tetapi apakah kekayaan dan jabatan itu dapt membahagiakan dan menenangkan anda?
Andaikan kebahagian terletak pada jabatan dan kekayaan,
Tentu Fir’aun sudah bahagia dan tentu orang-orang amerika tidak ada yg stress.
Menurut islam, kebahagiaan letaknya tidak pada jabatan dan kekayaan semata.
Konsep islam secara menyeluruh mengenai kebahagiaan atau ketenangan ialah
dengan cara merohanikan segala sesuatu yang berbentuk materi kepada Allah Ta’ala.
Disisi lain rasulullah berpesan dalam sabdanya :
Ada empat yang menjadikan kebahagian bagi seseorang:
Yang pertama adalah Memiliki istri yang salehah.
Kedua, Memiliki anak-anak yang berbakti.
Yang ketiga adalah mempunyai teman- teman yang baik,
dan yang keempat adalah rezekinya berada di negeri sendiri.’’
(HR. Imam Ad Dailami)
Dari hadist di atas dapat kita ambil pertimbangan,
Sudahkah kita memiliki empat hal tersebut?
Jika sudah berarti kita telah termasuk golongan orang yang beruntung dalam kehidupan ini.
Semua yang kita miliki di dunia ini bersifat fana,
namun apabila yang kita miliki tersalur pada jalan yang baik dan benar,
maka kita akan mendapatkan ganjaran yang baik pula dari Allah S.W.T.
Akan tetapi bila bertolak-belakang dari itu maka jangan heran jika kita
akan mendapatkan ganjaran yang buruk.
Kunci yang paling utama untuk menghindari diri kita dari laknat Allah ialah Ilmu dan hati.
Dan ilmu yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan dunia dan akhirat supaya kita bias
memaksimalkan lajunya kehidupan ini, Sehingga hati selalu tepat membisikkan mana
yang hal yang terbaik dan yang kekal untuk kita.
Sadarilah bahwa kita manusia semakin bertambah usia maka semakin dekat pula dengan liang lahat,
walau sehebat apapun kita, maut takkan pernah mundur walau selangkah pun.
Tetapi mengapa kita sebagai manusia terkadang selalu lupa dan tidak insaf.
Mengapa semakin tua usia kita semakin dekat pula dengan perbuatan maksiat.
Hal ini disebabkan dari kurangnya pengetahuan kita tentang hal ukhrawi,
Ada juga yang tau banyak akan hal itu tapi tanpa ada pengamalan,
maka hal tersebut sama-sama memiliki hasil yang nihil.
Selagi nyawa masih dikandung badan,
marilah kita berusaha menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya.
Mengerjakan amal untuk ukhrawi bukan berarti harus meninggalkan kepentingan dunia,
Namun harus ada keseimbangan antara keduanya.
Semoga kita tergolong hamba yang diberkahi di dunia
dan mendapat kebahagiaan di akhirat nantinya,
Amin ya rabbala ‘alamin.
Allahu ‘alam.
Indosat Blog Contest (SinyalKuat.co.cc)

Custom Search
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Custom Search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar