Indosat Blog Contest (SinyalKuat.co.cc)
Custom Search

Senin, 31 Maret 2008

menggapai keberkahan dalam hidup

Setiap orang tentu saja ingin memperoleh keberkahan dalam hidupnya di dunia ini. Karena itu kita selalu berdo’a dan meminta orang lain mendo’akan kita agar segala sesuatu yang kita miliki dan kita upayakan memperoleh keberkahan dari Allah Swt.

Secara harfiyah, berkah berarti an nama’ waz ziyadah yakni tumbuh dan bertambah, ini berarti Berkah adalah kebaikan yang bersumber dari Allah yang ditetapkan terhadap sesuatu sebagaimana mestinya sehingga apa yang diperoleh dan dimiliki akan selalu berkembang dan bertambah besar manfaat kebaikannya. Kalau sesuatu yang kita miliki membawa pengaruh negatif, maka kita berarti tidak memperoleh keberkahan yang diidamkan itu.

Namun, Allah Swt tidak sembarangan memberikan keberkahan kepada manusia. Ternyata, Allah SWT hanya akan memberi keberkahan itu kepada orang yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Janji Allah SWT untuk memberikan keberkahan kepada orang yang beriman dan bertaqwa dikemukakan dalam firman-Nya yang artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS 7:96).

Apabila manusia, baik secara pribadi maupun kelompok atau masyarakat memperoleh keberkahan dari Allah Swt, maka kehidupannya akan selalu berjalan dengan baik, rizki yang diperolehnya cukup bahkan melimpah, sedang ilmu dan amalnya selalu memberi manfaat yang besar dalam kehidupan. Disilah letak pentingnya bagi kita memahami apa sebenarnya keberkahan itu agar kita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya.

BENTUK KEBERKAHAN

Secara umum, keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman bisa kita bagi kedalam tiga bentuk.

Pertama, berkah dalam keturunan, yakni dengan lahirnya generasi yang shaleh. Generasi yang shaleh adalah yang kuat imannya, luas ilmunya dan banyak amal shalehnya, ini merupakan sesuatu yang amat penting, apalagi terwujudnya generasi yang berkualitas memang dambaan setiap manusia. Kelangsungan Islam dan umat Islam salah satu faktornya adalah adanya topangan dari generasi yang shaleh. Generasi semacam itu juga memiliki jasmani yang kuat, memiliki kemandirian termasuk dalam soal harta dan bisa menjalani kehidupan dengan sebaik-baiknya. Keberkahan semacam ini telah diperoleh Nabi Ibrahim as dan keluarganya yang ketika usia mereka sudah begitu tua ternyata masih dikaruniai anak, bahkan tidak hanya Ismail yang shaleh, sehat dan cerdas, tapi juga Ishak dan Ya’kub. Di dalam Al-Qur’an keberkahan semacam ini diceritakan oleh Allah yang artinya: “Dan isterinya berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang kelahiran Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya’kub. Isterinya berkata: “Sungguh mengherankan, apakah aku aka melairkan anak, padahal aku adalah perempuan seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula?. Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh”. Para malaikat itu berkata: “Apakahkamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait. Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah” (QS 11:71-73).

Kedua, keberkahan dalam soal makanan yakni makanan yang halal dan thayyib, hal ini karena ulama ahli tafsir, misalnya Ibnu Katsir menjelaskan bahwa keberkahan dari langit dan bumi sebagaimana yang disebutkan dalam firman surat Al A’raf: 96 di atas adalah rizki yang diantara rizki itu adalah makanan. Yang dimaksud makanan yang halal adalah disamping halal jenisnya juga halal dalam mendapatkannya, sehingga bagi orang yang diberkahi Allah, dia tidak akan menghalalkan segala cara dalam memperoleh nafkah. Di samping itu, makanan yang diberkahi juga adalah yang thayyib, yakni yang sehat dan bergizi sehingga makanan yang halal dan tayyib itu tidak hanya mengenyangkan tapi juga dapat menghasilkan tenaga yang kuat untuk selanjutnya dengan tenaga yang kuat itu digunakan untuk melaksanakan dan menegakkan nilai-nilai kebaikan sebagai bukti dari ketaqwaannya kepada Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang telah Allah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya (QS 5:88).

Karena itu, agar apa yang dimakan juga membawa keberkahan yang lebih banyak lagi, meskipun sudah halal dan thayyib, makanan itu harus dimakan sewajarnya atau secukupnya, hal ini karena Allah sangat melarang manusia berlebih-lebihan dalam makan maupun minum, Allah Swt berfirman yang artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indak di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (7:31).

Ketiga, berkah dalam soal waktu yang cukup tersedia dan dimanfaatkannya untuk kebaikan, baik dalam bentuk mencari harta, memperluas ilmu maupun memperbanyak amal yang shaleh, karena itu Allah menganugerahi kepada kita waktu, baik siang maupun malam dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam setiap harinya, tapi bagi orang yang diberkahi Allah maka dia bisa memanfaatkan waktu yang 24 jam itu semaksimal mungkin sehingga pencapaian sesuatu yang baik ditempuh dengan penggunaan waktu yang efisien. Sudah begitu banyak manusia yang mengalami kerugian dalam hidup ini karena tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, sementara salah satu karakteristik waktu adalah tidak akan bisa kembali lagi bila sudah berlalu, Allah berfirman yang artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS 103:1-3).

Karena itu, bagi seorang muslim yang diberkahi Allah, waktu digunakan untuk bisa membuktikan pengabdiannya kepada Allah Swt, meskipun dalam berbagai bentuk usaha yang berbeda, Allah berfirman yang artinya: “Demi malam apabila menutupi, dan siang apabila terang benderang, dan penciptaan laki-laki dan perempuan. Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (harta di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (92:1-7).

KUNCI KEBERKAHAN.

Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa sebagai seorang muslim, keberkahan dari Allah untuk kita merupakan sesuatu yang amat penting. Karena itu, ada kunci yang harus kita miliki dan usahakan dalam hidup ini. Sekurang-kurangnya, ada dua faktor yang menjadi kunci keberkahan itu.

1. Iman dan Taqwa Yang Benar

Di dalam ayat di atas, sudah dikemukakan bahwa Allah akan menganugerahkan keberkahan kepada hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Semakin mantap iman dan taqwa yang kita miliki, maka semakin besar keberkahan yang Allah berikan kepada kita. Karena itu menjadi keharusan kita bersama untuk terus memperkokoh iman dan taqwa kepada Allah Swt. Salah satu ayat yang amat menekankan peningkatan taqwa kepada orang yang beriman adalah firman Allah yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwadan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri/muslim (QS 3:102).

Keimanan dan ketaqwaan yang benar selalu ditunjukkan oleh seorang mu’min dalam bentuk melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, baik dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan sendiri maupun bersama orang lain. Tegasnya keimanan dan ketaqwaan itu dibuktikan dalam situasi dan kondisi yang bagaimananpun juga dan dimanapun dia berada.

2. Berpedoman kepada Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan sumber keberkahan sehingga apabila kita menjalankan pesan-pesan yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan berpedoman kepadanya dalam berbagai aspek kehidupan, nicaya kita akan memperoleh keberkahan dari Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: Dan Al-Qur’an ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya? (QS 21:50, lihat juga QS 38:29.6:155).

Karena harus kita jalankan dan pedomani dalam kehidupan ini, maka setiap kita harus mengimani kebenaran Al-Qur’an bahwa dia merupakan wahyu dari Allah Swt sehingga tidak akan kita temukan kelemahan dari Al-Qur’an, selanjutnya bisa dan suka membaca serta menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari, baik menyangkut aspek pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa.

Akhirnya menjadi jelas bagi kita bahwa, keberkahan dari Allah yang kita dambakan itu, memperolehnya harus dengan berdo’a dan berusaha yang sungguh-sungguh, yakni dalam bentuk memantapkan iman dan taqwa serta selalu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidup ini.


Oleh : Ust. Drs. Ahmad Yani

di tulis kembali oleh

Santi Lakhsmi

Jumat, 28 Maret 2008

well loyal listener melatifm news and education now is 14.55 minutes
and its means i must go back farewell
but before i say goodbye
i hope what i say about my information today
is useful for you.you can take the advantage and leave the bad things
so guys because its limited must leave this program
but sorry for my mistakes ,
sorry for something wrong
but don't afraid it just say good bye for a while
and in the next time
and the ending for my word
wass

Dari Sunyi Air Mata Doa

puisi islami
karya
lakhsmi

suci kasih sayang mu
begitu megah namun mengerikan
dalam kelam fantasia kota malam
sampai kesebelah barat benak dunia manusia
ada sejengkal kesedihan
lilitan sekaun tanggis dan segulung katun duka
dalam malam kelam
kami sujudkan kening dan dada berkali-kali
sehingga air mata pun tumpah
kami mengetuki pintumu dalam sujud
barisan doa kami
dari tanggan hingga hati
meredam erangan jiwa yang di sirami air mata doa
yang menyimpan satu nama
hingga hilang segala sangsi di sayap waktu
di hati kami
dalam keheningan harum malam
dalam mata- mata malam mu
harap membuka kening dan dadamu sebagai gerbang langit
membuka jantung dan hatimu
sebagai pintu tuhan
dalam hati yang basah doa
dan jiwa yang hilang dari rupa dan makna
wahai sang penyala siang dan malam
ajari kami kembali membuka
sebelum pintu menutup
di mega kehidupan wahai awal dan akhirku
hingga setitik debu ini pun berpijar
di sepanjang padang kehidupan ini
sujudku untuk mu tuhan
harapkan lambaian senyum hawa dari surga

Ketika Maut Menjemput

ketika malam sunyi kelam
ketika maut di ujung tenggorokan
terasa sunyi, sepi, takut, sakit
saat malaikat menjemput nyawa
tiada seorang pun yang membantuku
takut, aku takut
ya ALLAH tolonglah aku
di saat sakaratul maut ku
tuntunlah aku menuju syurgaMu
aku ingin mati dalam khusnul khatimahMu
teringat saat dulu
aku tak pernah melaksanakan kewajibanku
ya ALLAH ampuni aku
ampuni aku
aku ingin keridaan mu ya ALLAH
ayah , ibu
maafkan aku yang dulu mendurhakaiMu
tuntun aku bersama maaf Mu menuju syurgaMu

puisi karya
NOVA & NOVI
Dari SMA BHAYANGKARI

telah di on airkan di Melati fm

Kamis, 20 Maret 2008

ragam dan manfaat teh

Di antara sekian banyak jenis minuman, teh termasuk minuman paling banyak dikonsumsi masyarakat. Di Indonesia, semua kalangan, dari bawah hingga atas, tak ada yang tak mengenal minuman khas Asia ini. Di Bumi Parahyangan, Jawa Barat, umpamanya, minuman teh menjadi minuman wajib untuk menjamu tamu. Di rumah makan atau warung Sunda pun setiap tamu selalu disodori minuman teh tawar lebih dulu sebelum makanan atau minuman yang dipesan disajikan.

Upacara minum teh di Jepang Bahkan, di Jepang dikenal adanya upacara minum teh. Rangkaian upacara ini diawali dengan pembersihan teko penyajian, memasak air, menuang teh hijau ke dalam teko tadi, menuang air panas ke dalamnya, mengaduknya sampai rata dan berbuih, serta kemudian menyajikannya pada tamu dengan tata cara khas Jepang. Mesti upacara ini kelihatannya sederhana, tapi ada suatu getaran ritual dilibatkan, yang membuat upacara minum teh ini suatu seni yang bertahan berabad-abad hingga sekarang.

Mengatasi flu hingga kanker

Selain nilai-nilai kultural dan ritual tadi, minum teh ternyata memberi pula manfaat kesehatan. Dari hasil penelitian ilmiah, teh memiliki kemampuan menghambat pembentukan kanker. Teh juga mampu mencegah penyakit jantung dan stroke. Minuman alami ini terbukti pula mampu menstimulir sistem sirkulasi, memperkuat pembuluh darah, dan menurunkan kolesterol dalam darah.

Teh pun bisa membantu meningkatkan jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi. Terutama teh hijau, bisa mencegah serangan influenza. Bahkan, bahan minuman dari pucuk daun Camellia sinensis ini bisa memperkuat gigi, melawan bakteri dalam mulut, mencegah terbentuknya plak gigi, serta mencegah osteoporosis.

Di dalam saluran pencernaan, teh juga membantu melawan keracunan makanan dan penyakit macam kolera, tipes dan desentri. Prof. Dr. Sumarno Poerwo Soedarno, ketika menjabat staf ahli Menteri Kesehatan bidang teknologi kesehatan menyatakan kebiasaan minum teh dapat menurunkan angka serangan diare. Di dalam buku Shennong Bencao, Sennong mencatat 72 jenis tanaman beracun yang dapat dinetralisir oleh teh. Dengan kemampuan antibakterinya, teh membantu menghambat infeksi tenggorokan. Penelitian juga menunjukkan, meminum teh memperbaiki konsentrasi, ketajaman perhatian, dan kemampuan memecahkan masalah.

Lebih dari itu, teh bisa pula digunakan sebagai obat luar untuk beberapa penyakit. Di Cina, umpamanya, teh hijau digunakan sebagai obat rumah untuk menyembuhkan luka atau mencegah penyakit kulit dan penyakit kaki karena kutu air.

Selain itu, semua bagian tanaman teh juga bisa digunakan sebagai bahan-bahan kosmetik. Di antaranya, untuk lotion; cream antiseptik; produk-produk perawatan rambut macam shampo atau conditioner; perawatan mulut seperti pasta gigi, mouthwash, dan pelindung bibir; deodoran; produk pembersih macam sabun atau pembersih kulit; perawatan tubuh seperti hand & body lotion; perawatan kaki; dan produk-produk pelindung tubuh dari sengatan matahari atau yang diperlukan selama perjalanan. Barangkali produk kosmetik dari tanaman teh ini belum dikenal secara luas, namun produk tersebut sudah bisa dipesan lewat jaringan Internet.

Beragam manfaat teh tadi tentu tak lepas dari keberadaan senyawa-senyawa dan sifat-sifat yang ada pada daun teh. Setidaknya terdapat 450 senyawa organik dan lebih dari satu senyawa anorganik bisa ditemukan dalam daun teh. Menurut Tea Board India, dalam secangkir teh terkandung energi sekitar 4 kkal, di samping flour, mangan, vitamin B kompleks, asam nikotinat, dan asam pantotenat.

Hasil penelitian membuktikan teh mengandung senyawa utama yang disebut polyphenol, sejumlah vitamin (niacin atau vitamin B kompleks seperti vitamin B1 dan B2; serta vitamin C, E, dan K), dan mineral (a.l. mangan, potasium, dan fluor). Kandungan vitamin B2 teh kira-kira 10 kali lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat pada sereal dan sayuran. Vitamin C-nya pun lebih tinggi dari buah apel, tomat, atau jeruk. Dengan kata lain, dua cangkir teh hijau memiliki vitamin C sama banyaknya dengan segelas besar jus jeruk.

Di dalam teh juga terkandung kafein. Pada teh hijau juga ditemukan adanya catechin, r-amino butyric acid, flavonoid, polisakarida, dan fluoride. Tak ketinggalan, minyak esensial yang memberi teh aroma khas dan keharuman.

Senyawa antioksidan di dalam teh yang disebut polyphenol misalnya, diketahui memiliki kemampuan melawan kanker. Senyawa yang sama juga memberi efek positif berupa pencegahan penyakit jantung dan stroke. Senyawa antioksidan tsb. dapat pula memperlancar sistem sirkulasi, menguatkan pembuluh darah, dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dengan polyphenol, teh membantu pula dalam penambahan jumlah sel darah putih yang bertanggung jawab melawan infeksi. Bahkan, polyphenol mengurangi pembentukan plak dengan mempengaruhi kerja bakteri mulut.

Sementara, kemampuan teh dalam mencegah dan melawan flu tak lepas dari peran vitamin C-nya yang tinggi, terutama pada teh hijau. Vitamin ini juga bisa menurunkan stres.

Kalau seorang dokter gigi menyarankan pasiennya minum teh untuk memperkuat gigi, Anda tak perlu heran. Itu terjadi lantaran dokter tersebut tahu bahwa teh kaya fluoride, suatu mineral yang juga baik untuk melawan osteoporosis. Sedangkan kafein dalam teh bermanfaat untuk menghalau kantuk dan kelelahan.

Sementara, cathecin pada teh hijau mengurangi kemungkinan terserang kanker, menurunkan kolesterol darah, mencegah peningkatan tekanan dan kadar gula darah, membunuh bakteri dan virus influensa, serta mencegah bau mulut. Senyawa r-amino butyric acid-nya berkhasiat menurunkan tekanan darah. Flavonoidnya memperkuat dinding pembuluh darah dan mencegah halitosis (bau mulut). Polisakaridanya menurunkan kadar gula darah. Sedangkan vitamin E-nya bertindak sebagai antioksidan dan menunda penuaan.

Dari putih hingga hitam

Selama ini orang mengenal empat jenis teh, yakni teh putih, hijau, oolong, dan teh hitam. Perbedaan keempatnya terletak pada metoda pemrosesan daun teh setelah dipetik. Tiap jenisnya dijuluki berbeda-beda pula sesuai tempatnya diproduksi.

Teh hijau
Teh hijau.
Teh Hitam
Teh hitam.
Teh Putih
Teh putih.

Di antara jenis-jenis teh tadi, teh hijau memang lebih populer. Setelah selama berabad-abad menjadi minuman pilihan di Asia, kepopuleran teh hijau kini merambah ke negara Barat. Kunci popularitasnya terletak pada aroma alaminya dan manfaatnya bagi kesehatan.

Teh hijau ini dikenal dua macam menurut asalnya, yakni teh hijau Cina dan Jepang. Hampir semua teh yang diminum di Cina adalah teh hijau. Begitu pula dengan di Jepang. Di AS popularitas teh jenis ini meningkat setelah menjadi bagian penelitian ilmiah yang mengaitkannya dengan penurunan risiko terhadap kanker.

Meski tak sepopuler teh hijau, teh oolong juga memiliki penggemar sendiri. Teh oolong terbaik di dunia kebanyakan diproduksi secara eksklusif di Cina, Darjeeling (India), dan Formosa (Taiwan).

Sementara, teh hitam terbaik di dunia dihasilkan di India (Assam, Darjeeling, dan Nilgiri), Sri Lanka (Ceylon), dan Cina. Di negara-negara Barat konsumsi tehnya lebih dari 80% menggunakan teh hitam. Khusus, di AS konsumsi teh jenis ini mencapai lebih dari 90%.

Keempat jenis teh tersebut berbahan mentah sama, yakni tanaman teh Camellia sinensis. Meski di banyak tempat di dunia bisa ditemukan, namun yang terbanyak dibudidayakan di India, Cina, Kenya, dan Sri Lanka.

Ragam proses produksinya

Teh yang benar-benar baik umumnya berasal dari pucuk daun atau daun teh muda yang belum mekar. Untuk menghasilkan 1 pound (0,45 kg) teh berkualitas paling baik, diperlukan lebih dari 80.000 petikan. Produksi teh merupakan proses padat karya dan setiap tahap penting untuk mendapatkan teh berkualitas tinggi.

Untuk menghasilkan teh putih, diperlukan daun teh pilihan yang menuntut penanganan ekstra hati-hati setelah pemetikan. Cuma daun-daun paling muda, yang masih dipenuhi bulu putih pendek atau bulu halus, yang digunakan. Proses produksi teh putih ini terdiri atas dua tahap, yakni penguapan dan pengeringan. Terkadang teh putih juga difermentasi dengan sangat ringan. Tanpa adanya pelayuan, penggilingan dan fermentasi ini membuat penampilannya nyaris tak berubah. Teh yang dihasilkan pun berwarna putih keperakan.

Ketika dihidangkan, teh putih memiliki warna kuning pucat dan aroma yang lembut dan segar. Teh ini merupakan yang paling lembut di antara semua jenis teh.

Untuk memproduksi teh hijau juga tidak bisa dilakukan sembarangan. Yang hendak dicapai dalam memproduksi teh hijau adalah mempertahankan manfaat kesehatannya, kemurnian, dan senyawa aktif daun teh segar sehingga semuanya itu dapat dirasakan ketika teh disajikan.

Setelah dipetik, daun-daun yang masih hijau dilayukan di udara panas. Begitu menjadi layu, daun-daun itu secara tradisional disangrai dengan menggunakan wok (kuali logam untuk masak masakan Tionghoa). Tujuannya, untuk mencegah oksidasi pada daun. Proses berikutnya memberi bentuk pada daun-daun tersebut, yakni terpilin, keriting, atau bundar, sekaligus menambah keawetannya. Proses ini juga membantu pengaturan pengeluaran senyawa alami dan aroma selama penyeduhan. Tahap terakhir, daun-daun itu dikeringkan dengan pengapian sehingga keharuman dan aroma alaminya tetap terjaga. Begitu pula dengan warna hijaunya.

Proses produksi untuk menghasilkan teh oolong lebih rumit lagi. Tapi tidak serumit pembuatan teh hitam. Teh ini diproses dengan menjaga agar daun tehnya tetap utuh. Karenanya dibuat dari daun-daun teh yang lebih besar dan lebih tua.

Segera setelah dipetik, daun dijemur di bawah sinar matahari untuk pelayuan. Tujuannya untuk menurunkan kadar air dan menjadikannya lebih lembut. Daun-daun itu kemudian diletakkan dalam keranjang bambu dan dikocok-kocok dengan cepat untuk merusak pinggiran daun. Pada tahap berikutnya, daun-daun itu ditebar dalam suatu tempat untuk dikeringkan. Proses pengocokan dan penebaran daun-daun tersebut diulang beberapa kali. Tepi daun yang rusak akan berubah merah akibat proses fermentasi sementara bagian tengahnya masih hijau.

Tingkat fermentasinya tergantung pada tipe oolongnya. Variasinya kira-kira dari 20% untuk oolong "hijau", hingga 60% untuk oolong formosa klasik. Begitu tingkat fermentasi yang diinginkan tercapai, proses itu mesti dihentikan segera. Ini dilakukan dengan pemanasan daun-daun itu dalam panci pada temperatur tinggi.

Sedangkan dalam proses produksi teh hitam, proses fermentasi berlangsung penuh, yang menyebabkan daun-daun teh berubah menjadi hitam dan memberi rasa khas. Setelah pemetikan, daun yang masih hijau ditebar di atas wadah pada rak untuk dilayukan selama 12 - 18 jam. Selama proses pelayuan yang lama itu, daun kehilangan banyak kadar airnya, menjadi lembut dan layu sehingga daun-daun itu mudah digiling.

Selama penggilingan, membran daun hancur, memungkinkan keluarnya sari teh dan minyak esensial yang memunculkan aroma khas. Setelah penggilingan, daun-daun itu dibawa ke sebuah ruangan yang besar, dingin, dan lembab. Di sana daun-daun itu ditaruh dalam semacam baki untuk difermentasi. Selama proses fermentasi, warna daun menjadi lebih gelap dan sarinya menjadi kurang pahit. Sebaliknya, ciri-ciri rasa teh hitam - dari harum sampai berbau seperti buah-buahan atau kacang-kacangan dan pedas - mulai muncul. Proses fermentasi itu dihentikan pada saat di mana aroma dan rasanya sudah maksimal. Ini dilakukan dengan memanaskan daun-daun itu di dalam oven. Sarinya mengering di permukaan daun dan bertahan relatif tetap sampai dilepaskan oleh air panas selama penyeduhan.

Pada tahap akhir, daun-daun dipisah-pisahkan menurut ukuran. Selama proses produksi, banyak daun teh robek atau remuk sehingga teh akhir terdiri atas daun utuh, daun robek, dan partikel-partikel yang lebih kecil.

Untuk menyeduh teh juga tak bisa sembarangan kalau ingin mendapatkan hasil seduhan yang sempurna serta nikmat dan manfaatnya bisa dirasakan. Tata cara penyeduhan itu meliputi lima tahap. Pertama, siapkanlah teko/ceret teh. Kalau tidak ada teko, cukup sediakan wadah yang tak melepaskan bau dan tahan panas. Tuangkan satu sendok kecil daun teh untuk setiap cangkir teh yang akan disajikan.

Untuk menyeduh teh hitam dan oolong, gunakan air matang yang masih dalam keadaan mendidih. Untuk teh putih dan hijau, gunakan air yang baru mulai menguap. Setelah air dituang, tunggu 3 - 5 menit untuk teh hitam, 1 - 3 menit untuk teh hijau, dan 5 - 7 menit untuk teh putih dan oolong. Masa penyeduhan ini bisa diatur menurut selera penikmatnya. Saring daun tehnya dan sajikan. Sruupppp ... hmmm ....

Selain keempat jenis teh tadi, belakangan juga muncul teh "bohongan" yang dikenal dengan nama teh herbal. Teh imitasi ini dikemas seperti layaknya teh betulan, diseduh seperti teh, dan diminum seperti teh. Tapi teh ini tak terbuat dari daun teh yang sebenarnya. Teh herbal dibuat dari bebungaan, bebijian, dedaunan, atau akar dari beragam tanaman. Teh jenis ini umumnya diminum untuk keperlukan pelangsingan tubuh. (*/I Gede Agung Yudana/dr. Audrey Luize)

1001 kisah teladan


AL-QUR'AN SEBAGAI PEMBELA DI HARI AKHIRAT

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya."
Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"

Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayanh dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"

Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

Rabu, 19 Maret 2008

melihat kebaikan dalam segala hal

Setiap orang mengalami saat-saat sulit dalam kehidupannya. Kesulitan ini membuat frustasi, stres, atau menjengkelkan kebanyakan orang yang hidupnya jauh dari moralitas yang ditentukan dalam Al-Qur`an. Karena itu, mereka dengan mudah merasa gelisah, tegang, dan marah. Karena mereka tidak memiliki keyakinan akan kesempurnaan yang melekat pada takdir yang ditetapkan oleh Allah, mereka tidak mencari keberkahan atau kebaikan yang ada di dalam peristiwa yang mereka alami. Bahkan, karena mereka tidak memiliki keyakinan, setiap detik yang mereka habiskan tampaknya menjadi berseberangan dengan apa yang mereka inginkan. Dengan demikian, mereka menjalani sisa hidupnya dengan beban masalah dan tekanan.

Seorang mukmin mengetahui bahwa kesulitan-kesulitan diberikan Allah untuk menguji manusia. Mereka tahu bahwa kesulitan tersebut dibuat untuk membedakan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang memiliki penyakit di hatinya, yaitu mereka yang tidak tulus dalam meyakini keimanan mereka. Di dalam Al-Qur`an, Allah menjelaskan bahwa Dia akan menguji seorang mukmin untuk melihat siapakah yang benar-benar dalam keimanannya.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 142)

“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)….”(al-Baqarah: 179)

Lebih lanjut, Allah memberikan contoh kepada umat-Nya dengan mengambil setting di masa kenabian Rasulullah,

“Dan apa yang menimpa kamu pada hari bertemunya dua pasukan, maka (kekalahan) itu adalah dengan izin (takdir) Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman, dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik….” (Ali Imran: 166-167)

Ayat di atas sudah jelas. Di masa Nabi Muhammad saw., kaum muslimin menghadapi kesulitan dan ujian penderitaan. Sebagaimana ditunjukkan di dalam ayat di atas, apa yang dijalani oleh kaum muslimin adalah kehendak Allah. Semua itu terjadi untuk melihat manakah orang-orang munafik yang mencoba menjatuhkan orang-orang yang beriman. Demikianlah, pada akhirnya, semua itu menjadi kebaikan bagi kaum mukminin.

Kaum muslim yang mengetahui pelajaran yang dinyatakan dalam ayat ini menganggap sebuah kesempatan di mana keikhlasan, kesetiaan, dan keimanan mereka kepada Tuhannya adalah ujian. Mereka tidak pernah lupa bahwa kesulitan atau keberkahan datang untuk menguji mereka. Karena kemuliaan dan kepatuhan mereka kepada-Nya, Allah mengubah apa yang tampaknya buruk menjadi hal-hal yang menguntungkan bagi hamba-Nya yang sejati.

Dalam halaman-halaman berikut, kita akan membicarakan kesulitan yang mungkin dihadapi seorang mukmin dan ujian-ujian khas dunia ini. Tujuannya untuk mengingatkan orang-orang beriman akan keberkahan yang tersembunyi dan balasan yang diberikan secara berangsur-angsur kepada mereka, baik di dunia maupun di akhirat.

ucapan terimakasih untuk pendengar

tiyo di proki
ema di sinsar
merta di perum mj
wanti di kalicinta
elang di homenya
rivas di resa
dodo di mana2

Selasa, 18 Maret 2008

NANAS,si pelangsing tubuh

Coba tebak apa persamaan buah nanas dengan pemain sepak bola dunia Ronaldo? Jawabannya sama-sama berasal dari negeri Samba, Brasil, dan punya keunggulan yang mengundang decak kagum. Nanas di luar negeri dikenal dengan sebutan pineaplle ini punya keunggulan yang patut diacungi jempol. Nanas bisa meluruhkan timbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Berkat nanas, tubuh yang semula gembul perlahan-lahan menjadi langsing dan singset.

Bukan cuma itu. Buah yang kulitnya dipenuhi sisik emas ini membuat sistem pertahanan tubuh menjadi lebih solid. Kandungan vitamin A, vitamin C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa,
sukrosa, serta, dan enzim bromelain yang tersimpan dan buah nanas merupakan peluru tangguh yang bisa meng-KO serbuan penyakit-penyakit serius, seperti tumor, aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), dan beri-beri.

Nanas memang berpotensi menjadi tanaman obat. Menurut Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya yang berjudul Atlas Tumbuhan Obat Indonesia,enzim bromelain dalam buah nanas berkhasiat sebagai antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, mengganggu pertumbuhan sel kanker, dan mencegah terjadinya penggumpalan darah (blood coagulation).

Kandungan serat nanas yang cukup tinggi, cocok mengobati sembelit. Makan buah nanas, sama artinya mengonsumsi obat pencahar (konstipasi). Efeknya, buang air besar yang tadinya tersendat, menjadi lancar kembali. Nanas juga cukup baik dikonsumsi oleh orang-orang yang sedang sakit. Dalam nanas terkandung zat-zat yang dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam tubuh.

Mengangkat sel kulit mati
Buah dan daun nanas bermanfaat pula membersihkan jaringan kulit yang mati (skin debridement). Sebuah percobaan yang dilakukan terhadap beberapa ekor tikus yang mengalami luka bakar memperlihatkan bahwa enzim dalam daun dan buah nanas dapat mengangkat jaringan kulit yang mati akibat luka bakar. Enzim ini terus bekerja sampai jaringan kulit yang sehat menampakkan diri.

Memetik Khasiat Nanas
Menurunkan berat badan
Sediakan 1 buah nanas yang tidak terlalu matang, kupas lalu cuci sampai bersih. Potong seperlunya, lalu jus atau parut, kemudian peras airnya. Agar air sari nanas diperoleh secara maksimal, peras dengan menggunakan potongan kain bersih. Minum air nanas sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.

Sembelit
Pilih 3 buah nanas yang belum masak. Kupas dan cuci bersih. Parut atau jus, kemudian peras airnya. Minum air perasan nanas 2 kali sehari setelah makan. Masing-masing setengah gelas.

Radang tenggorokan
Sediakan 2 buah nanas masak. Kupas kulitnya, cuci sampai bersih, potong seperlunya, kemudian parut atau dibuat jus. Peras airnya. Minum 3 kali sehari, masing-masing 1/3 bagian.

Kembung atau rasa penuh di perut karena pencernaan terganggu
Minum jus nanas sekitar 30 menit sebelum makan. Lakukan 3 kali sehari sekitar masing-masing sebanyak 1/2 gelas (150 cc).

Cacingan
Pilih 1 buah nanas muda. Kupas lalu cuci sampai bersih, kemudian bilas dengan air masak lalu parut. Peras dan saring air parutan. Minumkan sedikit demi sedikit pada anak yang menderita cacingan.

Ketombe
Sediakan 1/2 buah nanas yang sudah masak. Kupas kulitnya, parut, peras lalu saring airnya. Tambahkan perasan 1 jeruk nipis ke dalam air nenas. Aduk rata. Kemudia gosokan pada kulit kepala yang berketombe. Lakukan sebelum tidur dan keramaslah keesokan harinya. Lakukan 2-3 kali dalam seminggu.

Radang kulit (Dermatitis)
Sediakan 1/2 buah nanas yang sudah masak. Kupas, cuci bersih, lalu parut. Gosokkan pada bagian kulit yang sakit. Lakukan pada malam hari menjelang tidur. Biarkan semalaman dan cucilah pada esok hari.

Luka bakar, gatal, bisul
Ambil beberapa helai daun nanas, cuci sampai bersih lalu tumbuk hingga halus. Balurkan pada bagian kulit yang sakit.

Keseleo atau Memar
Sediakan 1 buah nanas matang, kupas, cuci bersih, potong-potong seperlunya. Jus potongan nanas tadi, dan minum airnya sekaligus.

Efek samping nanas
Tidak semua orang bebas mengonsumsi nanas. Buah yang satu ini mempunyai efek samping

  1. Menggugurkan kandungan Nanas muda berpotensi sebagai abortivum atau sejenis obat yang dapat menggugurkan kandungan. Makanya, nanas sering digunakan untuk mengatasi haid yang terlambat. Wanita hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi nanas muda.
  2. Memicu rematik Di dalam saluran cerna, buah nanas terfermentasi menjadi alkohol. Ini isa memicu kekambuhan rematik gout. Ini bisa memicu kekambuhan rematik gout. Penderita rematik dan radang sendi dianjurkan untuk membatasi konsumsi nanas.
  3. Meningkatkan gula darah Buah nanas masak mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi nanas secara berlebihan.
  4. Menimbulkan rasa gatal Terkadang sehabis makan nanas segar, mulut dan lidah terasa gatal. Untuk menghindarinya sebelum dimakan, rendamlah potongan buah nanas dengan air garam.

Sumber: human health

metode berfikir islami


Berpikir adalah cara khas manusia yang membedakannya dari makhluk lain. Di kalangan ahli mantiq sangat masyhur istilah yang mendefinisikan manusia sebagai hayawan-natiq (hewan yang berpikir). Karena kemampuan berpikir itu pulalah manusia merupakan makhluk yang dimuliakan Allah SWT, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an (yang artinya), “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak keturunan Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan.” (Al-Israa’: 70). Bahkan, amanah kekhalifahan yang hanya diserahkan Allah kepada manusia (Adam) pun adalah karena faktor berpikir yang hanya dimiliki oleh manusia itu. Sebab, dengan kemampuan berpikir, manusia akan dapat menyerap ilmu pengetahuan dan mentransfernya. Peristiwa dialog antara malaikat, Adam, dan Allah SWT memberikan gambaran yang jelas kepada kita betapa pemuliaan itu berpangkal pada kemampuan berpikir dan menyimpan ilmu. Mari kita simak ayat-ayat berikut. “Dan Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) itu seluruhnya, kemudian Allah mengajukannya kepada para malaikat sambil berkata, ‘Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang benar.’ Mereka menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tiada yang kami ketahui selain apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.’ Allah berfirman, ‘Hai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.’ Maka setelah diberitahukannya, Allah berfirman, ‘Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu zahirkan dan yang kamu sembunyikan’.” (Al-Baqarah: 31-33).

Penghargaan Allah kepada manusia demikian besarnya, sampai ke tingkat memerintahkan malaikat agar bersujud kepada Adam. Bahkan, yang menolak perintah sujud itu dicap sebagai kafir. Adakah pemuliaan yang melebihi penghargaan yang luar biasa itu?

Berpikir dalam Islam

Islam memandang berpikir itu sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab dengan berpikir, manusia menyadari posisinya sebagai hamba dan memahami fungsinya sebagai khalifatullah di muka bumi. Tugasnya hanyalah menghambakan diri kepada Allah SWT dengan beribadah. Dengan berpikir juga, manusia mengetahui betapa kuasanya Allah menciptakan alam semesta dengan kekuatan yang maha dahsyat, dan dirinya sebagai manusia sangat kecil dan tidak berarti di hadapan Allah Yang Maha Berkuasa.

Al-Qur’an berkali-kali merangsang manusia, khususnya orang beriman, agar banyak memikirkan dirinya, lingkungan sekitarnya, dan alam semesta. Karena dengan berpikir itu, manusia akan mampu mengenal kebenaran (al-haq), yang kemudian untuk diimani dan dipegang teguh dalam kehidupan. Allah berfirman, “Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Ar-Ra’d: 19).

Islam memandang kaitan antara keilmuan dengan ketakwaan itu sangat erat. Dalam arti, semakin dalam ilmu seseorang akan semakin takut kepada Allah SWT. Disebutkan di dalam Al-Qur’an, “Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah SWT adalah orang-orang yang berilmu dari hamba-Nya.” (Faathir: 28).

Menurut kacamata Al-Qur’an, orang-orang yang mendurhakai Allah itu karena disebabkan “cacat intelektual”. Betapapun mereka berpikir dan bahkan sebagian mereka ada yang turut bersaham untuk mengembangkan peradaban manusia, namun selama proses berpikir tidak mengantarkan mereka ke derajat “bertakwa”, maka selama itu pula mereka tetap berada dalam kategori orang-orang yang “tidak mengerti” atau meminjam istilah Al-Qur’an “laa yafgahuun”, “laa ya’lamuun”, “laa ya’qiluun”.

Ilmuwan sejati ialah ilmuwan yang konsekuen dengan ilmunya. Siap mengubah pendirian, sikap, kepribadian, bahkan idiologi, sesuai dengan tuntutan dan konsekuensi pengetahuannya. Jika seorang ilmuwan bersikap jujur dengan ilmunya, ia akan sampai pada konklusi bahwa ilmu apa pun–khususnya ilmu-ilmu empirik dan eksperimental–yang didalami seseorang akan sampai pada kesimpulan mentauhidkan Allah dan mengimani-Nya. Sikap ilmiah sejati tidak hanya berhenti pada pengakuan pasif, tetapi menuntut keberanian untuk menyikapi keyakinan itu dan mempertahankannya dari segala bentuk serangan yang dapat mengganggu stabilitas dan eksistensinya.

Contoh yang spektakuler dalam sejarah mempertahankan kebenaran ialah sikap para tukang sihir Fir’aun yang berbalik memusuhi Fir’an setelah mereka percaya akan kenabian Musa a.s. melalui mukjizat yang ditampakkannya di hadapan para tukang sihir itu. Bahkan, mereka tidak hanya sebatas percaya dan menerima, tetapi siap menghadapi segala konsekuensi kebenaran tersebut. Fir’aun menghukum gantung dan menyalib mereka. Akan tetapi, sikap mereka tidak menunjukkan penyesalan, bahkan keberanian yang cukup menakjubkan. Jawaban mereka ketika mendengar ancaman Fir’aun seperti diceritakan di dalam Al-Qur’an, “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan dari Tuhan yang menciptakan kami. Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya dapat menghukum kehidupan di dunia ini saja.” (Thaahaa: 72).

Sumber-Sumber Ilmu

Dalam Islam, sumber-sumber ilmu berasal dari: wahyu dan akal. Wahyu adalah informasi tentang sesuatu dari Yang Maha Mengetahui, Allah SWT. Wahyu Allah diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dalam bentuk Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ciri khas wahyu itu adalah mengandung kebenaran mutlak, yang tidak perlu didiskusikan kebenarannya. Fungsi manusia dalam kaitan ini adalah memahami wahyu dan mengoperasionalkannya. Manusia hendaknya tidak terjebak dalam mempersoalkan kebenaran wahyu dan validitasnya. Sebab, hal itu hanya sekadar pemborosan energi dan kurang bermanfaat.

Adapun sumber ilmu yang kedua, yaitu akal. Akal manusia ditakdirkan dan disetting oleh Allah agar mampu menemukan pengetahuan. Berbagai perangkat kasar dan perangkat lunak telah Allah siapkan untuk tujuan itu. Sebab dalam Islam, akal adalah kunci penugasan manusia. Tanpa akal, manusia tidak dapat dibebani dengan hukum-hukum syariat.

Metode akal dalam menangkap pengetahuan melalui tiga jalur: a. Melalui indera yang dapat berupa penglihatan dan pendengaran. Informasi itu diteruskan ke akal dan diterjemahkannya secara benar. b. Melalui logika, seperti tiga lebih besar daripada dua. c. Melalu berita yang disampaikan oleh orang lain. Kebenaran pengetahuan ini tergantung pada kebenaran nara sumbernya. Dalam kaitan ini, Islam sangat berjasa merumuskan disiplin ilmu yang dapat menguji kebenaran suatu informasi. Ilmu ini dikenal dalam ilmu hadits dengan nama “ilmu al-jarh wa at-ta’dil”.

Metode Berpikir Islami

Oleh karena berpikir adalah suatu aktivitas yang dapat dilakukan oleh semua orang, baik muslim atau nonmuslim, yang akan menghasilkan kesimpulan yang beragam, sudah barang tentu diperlukan suatu kerangka yang dapat mengarahkan manusia dalam berpikir untuk mencapai sasarannya. Sebab, tanpa rumusan pola itu, manusia akan dapat terperangkap pada cara berpikir yang lepas kendali. Konsekuensinya tidak segampang yang dibayangkan manusia. Akan tetapi, tidak menemukan kebenaran itu dalam Islam identik dengan kesesatan. Allah berfirman (yang artinya), “Adakah di luar kebenaran itu kalau bukan kesesatan?” (Yunus: 32).

Jika mengamati petunjuk-petunjuk Al-Qur’an, hadits Nabi, dan pengalaman sejarah intelektual dalam Islam, maka dapat dikemukakan beberapa metode–atau dapat disebut sebagai kaidah–berpikir dalam Islam, yang mengantarkan seseorang berpikir secara proporsional dan benar untuk selanjutnya keluar dengan pemikiran yang jernih, lurus, dan relefan dengan kehendak Allah SWT. Metode tersebut adalah sebagai berikut.

a. Wahyu adalah Satu-satunya Sumber Aqidah dan Ayari’ah Setiap peneliti muslim diminta agar menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya sumber dalam konsep dan operasional sekaligus, tanpa memilah-milahnya, dalam arti bahwa kita sebagai muslim hendaknya mengajukan pertanyaan kepada Al-Qur’an, kemudian mendengar jawabannya dari Allah SWT. Akan tetapi, mencari jawaban itu hanya dari Al-Qur’an dan As-Sunnah saja, bukan dari sumber-sumber lainnya.

Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai wahyu dari langit adalah hakikat yang sudah merupakan aksioma dan menjadi prinsip Islam. Akan tetapi, sayangnya banyak peneliti dan kaum intelektual melangkai prinsip ini, sengaja atau tidak. Mereka cenderung menggunakan sumber-sumber produk manusia, di samping sumber-sumber utama Islam. Mereka juga menyimpan seperangkat pemikiran, teori, dan hipotesa sebagai peninggalan peradaban kuno yang cenderung berlainan dengan konsep Islam. Kondisi seperti ini sudah tentu tidak sejalan dengan kaidah menempatkan wahyu sebagai satu-satunya sumber dalam jalur aqidah, hukum, dan maslaah metafisik.

Seharusnya sikap muslim pencari kebenaran ketika membaca Al-Qur’an mengosongkan pikirannya dari seluruh jenis teori dan konsep yang dihasilkan manusia tanpa dasar wahyu.

b. Hubungan antara Wahyu, Akal, dan Metode Interpretasi Rasional Kaidah ini berkaitan dengan penempatan posisi akal dan perannya dalam menangkap pesan (teks) Ilahi. Pada prinsipnya, Islam telah menetapkan adanya dua alam yang harus dibenarkan manusia sebagi prasarat diterima keislamannya. Kedua alam itu ialah alam ghaib dan alam nyata.

Spesifikasi alam ghaib ialah berada di luar batas ruang dan waktu. Dua kawasan yang merupakan jalur operasi akal manusia. Alam ghaib seperti, Allah, malaikat, langit, jin, akhirat adalah kawasan yang berada di luar jangkauan manusia. Manusia tidak bakal mengetahuinya secara rinci dengan mengandalkan kemampuan dirinya sendiri. Fungsi akal di sini sekadar menerima informasi, memahami, dan membenarkan. Adapun alam nyata, objek dan komponennya berada dalam batas ruang dan waktu. Akal manusia bertugas menyelidikinya untuk sampai pada hakikat.

Atas dasar ini, kebenaran di sekitar alam ghaib tidak dapat didiskusikan secara rasional dan menggunakan logika, tetapi kita terima melalui teks secara apa adanya. Peran akal berada pada batas pengklasifikasian, penempatan, dan penetapan, agar keluar dengan kesimpulan yang general dan sempurna serta tidak bertentangan dengan akal dan logika.

Dalam Islam dikenal dua kategori hakikat: hakikat tawqifiyah yang berskala ghaib dan didapatkan melalui informasi Al-Qur’an dan As-Sunnah. Posisinya berada di atas akal manusia. Dan, hakikat tawfiqiyah yang sesungguhnya menjadi objek dan lapangan akal manusia.

Kekeliruan banyak orang, seperti perkembangan filsafat Yunani, mencampuradukkan dua kategori tersebut, sehingga membebankan kepada akal hal-hal yang sebenarnya berada di luar kemampuannya. Manusia juga sering tertipu ketika akal mampu memerankan fungsinya secara baik dan prima pada ruang “tawfiqiyah”, mengira bahwa akal juga mampu menembus wilayah “tawqifiyah”, atau setidak-tidaknya tergiur untuk menerobos ke kawasan itu.

Pada zaman modern ini, kita perhatikan akal manusia mampu menemukan hal-hal menakjubkan di alam materi. Lalu kita mengira bahwa akal yang selama ini mampu menciptakan pesawat, roket, menghancurkan atom, membuat bom hidrogen, menjelajah ruang angkasa, juga memiliki kemampuan untuk merumuskan peraturan yang menata hidup manusia. Kita lupa bahwa keberhasilan yang diraih akal selama ini ketika ia beroperasi pada jalurnya secara natural, karena memang ia dipersiapkan untuk itu. Akan tetapi, sekiranya akal beroperasi di jalur “alam manusia”, berarti ia beroperasi dalam alam yang tidak mengenal batas dan amat kabur. Akibatnya, akal menemukan jalan buntu dan keluar dengan konklusi yang keliru.

c. Mencari Kebenaran dengan Sikap Jernih

Yang dimaksud di sini ialah sikap objektif sebagai pencari kebenaran dari wahyu Al-Qur’an, bukan dengan tendensi tertentu, seperti mencari-cari dalil untuk melemahkan pendapat lawan. Hakikat Al-Qur’an adalah parameter untuk mengukur kebenaran suatu paham, teori, dan filsafat-filsafat yang ada, oleh karena itu harus diketahui secara utuh dan dengan cara langsung dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Sebaliknya, perjalanan yang ditempuh pemikiran manusia untuk sampai kepada kebenaran amat lamban, sebab ia tidak mampu menemukan kebenaran secara spontan tanpa bantuan kekuatan lain.

d. Kebenaran dalam Al-Qur’an Senantiasa Paralel

Yang dimaksud di sini ialah keharusan membandingkan antara kesimpulan yang didapat dari Al-Qur’an–melalui metode deduktif–dengan kebenaran-kebenaran Al-Qur’an yang mutlak. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa kebenaran dalam Al-Qur’an tidak akan mengalami kontradiksi dengan sesamanya, karena ia berasal dari sumber yang sama. Jika ditemukan adanya kelainan, secara otomatis kesimpulan yang diperoleh adalah keliru dan ditolak. Hal ini didasarkan pada dua ketentuan yang aksiomatik dan disepakati oleh kaum muslimin dan didukung oleh metodologi ilmiah dalam kritik sejarah, yaitu sebagai berikut. 1. Semua ayat-ayat Al-Qur’an berasal dari Allah SWT, dan Allah menjanjikan pemeliharaan mutlak atas kesucian Al-Qur’an. 2. Al-Qur’an secara keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh. Antara sebagian dengan bagian lainnya bersesuaian dan tidak ditemui kontradiksi.

e. Bersikap Jujur, tanpa Prakonsepsi

Peneliti Al-Qur’an dituntut agar bersikap jujur dan ikhlas untuk mencri kebenaran murni. Peneliti hendaknya membebaskan dirinya dari pengaruh hawa nafsu, kepentingan, fanatisme kelompok, dan paham yang dianutnya.

Hal ini memang berkaitan kepada individu peneliti dan mentalitas serta moralitasnya. Akan tetapi, manusia adalah satu kesatuan. Memilah-milah antara sarana dan kemampuannya dalam memberi interpretasi atas aktivitas manusia adalah cara yang keliru. Tidaklah semua orang yang membaca Al-Qur’an akan mendapat petunjuk. Bahkan, ada yang membacanya tetapi disesatkan oleh Allah. Lalu, siapa yang mendapat petunjuk dan siapa pula yang tersesat? Jawabannya dari Al-Qur’an itu sendiri.

Menurut Al-Qur’an, motivasi juga memegang peran penting dalam menerima kebenaran atau menolaknya. Allah memberikan gambaran, perumpamaan, peringatan, dan janji-janji agar dipikirkan, tetapi orang-orang kafir justru semakin menyimpang dari jalan yang benar.

Pemikiran Islam di Tengah Pemikiran-Pemikiran Lainnya

Jika kita mencari perumpamaan antara pemikiran Islam dengan pemikiran produk manusia lainnya, ibarat bunga mawar yang dikelilingi oleh duri-duri yang tajam. Setidaknya ada dua filsafat yang saling kontradiktif dalam ajarannya, sementara posisi Islam berada di tengah dan berjalan secara seimbang. Kedua filsafat itu ialah materialisme dan spiritualisme.

a. Paham Materialisme

Jika kita memperhatikan sistem yang berlaku sekarang, kebanyakan berdiri di atas paham “materialisme”, suatu paham yang mengumandangkan “sekularisme” dan menyanjung-nyanjungnya. Memang penerapan paham ini di sebagian negeri masih memberikan ruang bagi “agama”, tetapi ia menempatkan agama pada posisi yang sangat terbatas. Sementara, di negara-negara tertentu agama benar-benar diperangi dan diharamkan.

Sesungguhnya materialisme adalah paham yang dasar dan akarnya sudah sangat jauh ditelan sejarah, tetapi muncul ke permukaan dengan nama dan simbol yang berbeda-beda, namun akarnya sama, yaitu mementingkan materi dan menjadikannya sebagai dasar dan pijakan, baik mengakui posisi agama ataupun mengingkarinya secara total.

Al-Qur’an sudah lama mengidentifikasi paham ini dengan mengatakan, “Kehidupan kami tidak ada lain dari kehidupan dunia, kami mengalami mati dan hidup dan kami tidak akan dibangkitkan lagi.” (Al-Mu’minun: 37).

Kehidupan yang didasarkan atas paham ini akan mengalami tantangan-tantangan yang cukup berat, karena tuntutan manusia yang cukup mendesak pada pemenuhan kebutuhan rohani dan alam ghaib, sebagaimana kebutuhan fisik dan materi. Kenyataan yang dialami umat manusia belakangan ini sebenarnya sudah cukup menjadi “jawaban” bagi mereka yang memandang hidup ini hanya materi, dan mereka membangun teori, sikap, dan kehidupannya atas dasar materi murni. Tidak ada kondisi di mana manusia dalam keadaan paling sengsara dari kondisi kehidupan materialis.

b. Tenggelam dalam Spiritualisme (Pola Hidup Kerahiban)

Paham ini kebalikan dari paham pertama, dan sama-sama tidak memberikan jawaban yang memuaskan bagi manusia. Bagi penganut paham ini, penyiksaan diri, menjauhi kehidupan materi adalah ukuran kebahagiaan seseorang.

Dalam sejarah umat manusia, filsafat ini ditampilkan oleh pemuka-pemuka agama Nasrani (rahib) yang cenderung hidup menyiksa dirinya untuk meraih ridha tuhannya. Sangat mengerikan jika kita mendengar gaya hidup para rahib itu. Ada di antara mereka yang tidak menyentuh air selama empat puluh tahun, karena menurut keyakinannya bahwa hidup bersih dan rapi dapat mengurangi penghambaan manusia kepada Tuhan. Ada pula yang hidup dan tidur di comberan hingga ulat-ulat menyantapi daging-daging tubuhnya. Ada lagi yang berdiri dengan kaki sebelah selama lima belas tahun. Banyak cerita-cerita aneh yang dilakukan para rahib untuk menjauhi kehidupan.

Dengan demikian, paham yang sesuai dengan fitrah manusia adalah Islam. Islam berada di tengah-tengah dari kedua keadaan yang ekstrem tersebut. Betapa indahnya hidup di bawah naungan Islam yang mencarikan bagi manusia jalan kehidupan yang seimbang di dunia dan selamat di akhirat.

Sumber: Diadaptasi dari Islam dalam Berbagai Dimensi, Dr. Daud Rasyid, M.A. (Jakarta: Gema Insani Press, 1998), hlm. 87-97).

Senin, 17 Maret 2008

10 tips untuk menghadapi ujian


Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail

Tidak terasa waktu begitu cepat bergulir, dan sebentar lagi ujian sudah di depan mata. Yach...Ujian Akhir Nasional memang sebuah pertarungan yang menentukan masa depan pendidikan kita semua. Bukan rahasia umum lagi ujian yang satu ini sangat menyita waktu kita dalam mempersiapkan seluruh materi yang nantinya diujikan.

Image

Persiapan untuk menghadapi ujian itu hal yang paling penting untuk menentukan kesiapan dalam mengerjakan semua soal yang ada. Tetapi bagaimana kelanjutannya, maksudnya proses pengerjaan pada saat ujian . Nah,... berikut ini ada 10 tips yang sangat membantu kamu dalam mengerjakan ujian tersebut.

  • Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
    Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
  • Tenang dan percaya diri.
    Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
  • Bersantailah tapi waspada.
    Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
  • Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
    Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
  • Jawab soal-soal ujian secara strategis.
    Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
    • soal paling sulit
    • yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
    • memiliki nilai terkecil
  • Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
    Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
    Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
    Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
  • Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
    Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
  • Analisa hasil ujianmu.
    Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.
    Sumber dari www.studygs.net/indon/tsttak1.htm

3 wajah yang menjadi idaman


Kelak, pada hari kiamat, ada sekelompok orang yang dibangkitkan dalam keadaan wajah-wajah mereka laksana bintang gemerlapan. Malaikat akan bertanya kepada mereka, “Apa gerangan amal-amal kalian?”

Dan, mereka pun menjawab, “Kami dahulu, apabila mendengar suara adzan segera bangkit dan berwudhu, tak satu pun menyibukkan diri selain darinya.”

Kemudian, akan dibangkitkan sekelompok orang lainnya. Wajah-wajah mereka laksana bulan purnama. Setelah ditanya, mereka menjawab, “Kami selalu berwudhu sebelum masuk waktu shalat.”

Dan, terakhir dibangkitkan sekelompok lainnya. Wajah-wajah mereka laksana matahari, mereka akan menjawab, “Kami selalu mendengar adzan dari dalam mesjid.”


Yang terakhir ini, tingkatannya jauh lebih tinggi dari dua yang sebelumnya. Jadi, mulai kini, anda dan saya harus berpacu menjadi yang terbaik di hadapan Allah. Tak peduli seberapa sibuk pun kita. Amin. :)

Ini tulisannya Bapak Epri Abdurrahman (epriabdurrahman.multiply.com/journal/item/127/3_Bentuk_Wajah_Yang_Anda_Idamkan)

Minggu, 09 Maret 2008

PERAN WANITA DIDUNIA POLITIK*


Oleh: Nazia Jalali
Alih Bahasa: Alfina Hidayah

Sejarah mengatakan bahwa sebenarnya wanita sudah cukup lama berkiprah dalam dunia perpolitikan. Sejak 350 tahun sebelum Masehi, Aristotle, dalam risalahnya yang berjudul "Politik", menyatakan wanita, begitu juga anak-anak dan budak-budak tidak termasuk sebagai warga Negara. Hal demikianlah yang telah menghalangi wanita untuk memberikan suaranya dipemerintahan bahkan untuk berperan apapun. Disusul dengan generasi selanjutnya, yang tetap mempertahankan anggapan bahwa wanita tidak mampu dibebani tugas-tugas atau pekerjaan, karena mereka memandang adanya perbedaan dalam hal keintelektualan antara wanita dan laki-laki, disamping juga karena alasan fisik dan ketidak mampuan wanita untuk menyelesaikan masalah.
Setelah melewati beberapa abad lamanya dalam penindasan dan ketidakberdayaan -yang mana dengan begitu para wanita susah memperjuangkan hak, kehormatan dan martabat mereka-. Maka mulai abad ke-20 didunia barat, nilai-nilai sejarah sovinisme laki-laki mulai terancam. Tidak dipungkiri, sebagian wanita juga memiliki hak berpolitik layaknya seorang laki-laki, bahkan pada kasus-kasus luar biasa, sebagian wanita juga dapat mengungguli rekan kerja laki-laki mereka. Pemikiran tersebut akhirnya berkelanjutan menjadi topik perdebatan di Barat, khususnya pada dunia muslim. Dan terkadang juga merupakan pukulan terberat bagi wanita itu sendiri dari berbagai kritik yang menentang mereka. Tentu saja status wanita untuk berpolitik dalam Islam juga ada bagian-bagiannya tapi mereka masih merasa seperti di Abad Pertengahan pada sejarah Eropa. Karena bagaimanapun seorang wanita muslim memiliki aturan-aturan untuk bermiliu politik. Mempunyai hak suara yang lebih sedikit bahkan terkesan kurang memberi. Sementara gagasan Barat lebih menekankan kepada penyempurnaan proses integrasi wanita kedalam politik dengan memperjuangkan demokrasi dan kemajuan wanita. Yang mana dengan demikian telah menyerang dunia Islam dengan mengatas namakan "Penindasan Wanita". Dalam reaksi tersebut, berbondong-bondong wanita muslim terinspirasi oleh gaya modernisasi rekan-rekan Barat mereka yang hiruk pikuk mengajak mereka berpartisipasi dalam politik. tapi apakah benar bahwa Islam tidak memberikan hak suara untuk wanita?

Hak dalam Memilih
Perpolitikan di Inggris tahun-tahun terakhir ini telah banyak menghargai peran para wanitanya, yang mana salah satunya telah dipelopori pada hak voting suara. Pada tahun 1867 John Stuart Mill berinisiatif untuk pertama kalinya dalam parlemen memberikan hak suara kepada wanita yang mana telah disangkal di abad-abad sebelumnya. Pada tahun 1900an tampak muncul sebuah formasi persatuan wanita dalam sosial dan politik serta hak pilih. Dan belakangan ini menjadi terkenal karena gerakan ekstrimnya, seperti dengan menggunakan unjuk rasa atau beberapa aktifitas serupa yang memungkinkan untuk menjebloskan diri mereka ke penjara. Pada 1918, wanita yang berumur diatas 30 tahun baru mendapatkan hak suara untuk memilih dan berikutnya di tahun 1928 angka usia diturunkan menjadi 21 tahun, sudah diperbolehkan memilih sama seperti batas minimal usia laki-laki.
Barat mengklaim bahwa setelah demokrasi dan dekade perjuangan, maka kini saatnya untuk mencapai kebebasan apa saja (freedom), seks bebas, persamaan gender dan penuntutan hak-hak wanita. Bagaimanapun, upaya wanita tetap akan diusahakan hingga benar-benar terwujud sebuah "persamaan" yang riil.
Tapi kenyataannya, dunia Barat masih didominasi oleh kaum adam hingga saat ini, laporan dari UNIFEM menerangkan bahwa wanita terhitung hanya 14% sebagai anggota parlemen yang meliputi seluruh dunia (2002). Ini merupakan bukti nyata bahwa dunia politik tidak bisa mencapai persamaan gender.
Lain halnya dengan dunia muslim, situasi wanita di arena politik tidak juga lebih baik. Menurut hasil laporan UNIFEM, bahwa di sebagian Negara arab tidak memberikan wanita posisi satupun di parlemen, tidak pula memberikan hak suara untuk memilih. Barat berpendapat akan kurang majunya wanita di Negara Islam merupakan hasil daripada implementasi Islam dan kurangnya demokrasi di negara tersebut.

Peran Wanita (Muslimah) Didunia Politik Islam
Kemajuan islam dalam system politik untuk pertama kalinya dalam sejarah manusia, yang memerintahkan didalamnya tidak hanya keterlibatan para laki-laki, tetapi juga wanita. Sebagai perwujudan dari Amr ma'ruf nahy munkar. Inilah aksi politik yang sepenuhnya. Para wanita yang diperbolehkan, tentu saja dapat membantu dalam mengemban tugas (pemerintahan), disebut demikian sebagai implementasi Islam dan usaha untuk menegakkan agama Allah swt diatas bumi melalui jalan intelektual dan perjuangan politik. seperti halnya laki-laki, mereka (wanita) juga harus prihatin dan memperhatikan dirinya dengan urusan-urusan umat. Demikianlah Allah swt telah berfirman dalam surat At-Taubah: 71.
Islam datang dengan membawa tuntunan syariah, kepada laki-laki dan wanita. Serta telah dijelaskan didalamnya aturan-aturan syariah, yang mana membicarakan tentang masing-masing amalan atau tindakan. Dan Itu tidaklah dapat memberi hasil untuk persamaan (hak) tidak juga dapat memberikan pertimbangan yang sepele. Itu agaknya dianggap bahwa adanya hal spesifik yang menjadi problem yang membutuhkan solusi. Yang kemudian akan dibicarakan dalam kapasitasnya sendiri seperti masalah-masalah khusus yang mencermati apakah itu merupakan problem yang menyinggung laki-laki dan wanita. Jadi, solusinya adalah hal tersebut merupakan amalan untuk sekalian manusia, untuk kejadian atau peristiwa sebuah masalah, dan bukan untuk laki-laki ataupun wanita saja. Oleh karena itu, pertanyaan tentang kesetaraan atau kurang sejajarnya antara laki-laki dan wanita bukanlah hal yang patut untuk didiskusikan. Ini merupakan sebuah ekspresi yang tidak terdapat dalam perundang-undangan Islam.
Oleh sebab itu, persamaan antara laki-laki dan wanita bukan persoalan untuk diperdebatkan, bukan juga persoalan yang merupakan subjek dalam sistem sosial Islam. Wanita menjadi setara dengan laki-laki, ataupun laki-laki menjadi setara dengan wanita bukanlah urusan penting, yang mana telah berpengaruh kepada kehidupan sosial luas, dan bukan merupakan fenomena yang seharusnya terdapat dalam kehidupan Islam. Tapi adalah sebuah ungkapan yang hanya ada di Barat. Dan sama sekali tidak ditemukan pada komunitas muslim, kecuali bagi mereka yang meniru budaya Barat, yang berarti telah melanggar hak-hak alamiah wanita itu sendiri dalam kapasitasnya sebagai manusia. Maka dari itu, kemudian mereka menamakannya sebagai restitusi (pemulihan) hak-hak tersebut.
Islam telah memerintahkan para wanitanya, seperti yang telah diperintahkan pula kepada laki-laki, untuk selalu memperhatikan urusan umat. Mereka (wanita) juga diperkenankan dan didorong untuk ikut serta dalam perpolitikan selama hal itu tidak membahayakan tugas utamanya sebagai istri dan ibu. Dalam islam, itu merupakan kewajiban wanita untuk menyampaikan dakwah dan melaksanakan aturan atau pemerintahan.
Bagaimanapun kontribusi wanita tidaklah dapat disamakan seperti laki-laki. Dalam bidang politik, wanita tidak diperkenankan untuk memegang posisi kendali atau pemimpin seperti khalifah, wakilnya, wali, atau aktivitas lainnya yang dikategorikan sebagai pemegang kuasa.
Hal demikian bukanlah sebuah anggapan bahwa wanita dilarang untuk memimpin dikarenakan mereka tidak mampu atau bermutu rendah untuk menanggung beban pemerintahan. Agaknya, fakta-fakta dalam Islam secara rinci melarang pekerjaan tersebut untuk mereka, bahwasanya Allah swt Maha mengetahui yang terbaik. Sebagai hasil atas aturan-aturan demikian, maka tidak akan ada pertanyaan tentang keganjilan antara laki-laki dan wanita dalam Islam, sibuk dalam beberapa bentuk sejarah peperangan untuk kekuasaan dan martabat. Tidak seperti Barat, dimana seorang wanita berkompetisi langsung dengan laki-laki dalam lingkungan yang didominasi oleh laki-laki. Tetapi dalam Islam kedua-duanya saling melengkapi, maka dari itu mereka bisa bekerja dengan sesuai untuk mencari Ridho Allah swt.Q.S. An-Nisaa': 32.
Wanita, bagaimanapun diakui layak untuk berkecimpung dalam dunia politik, seperti diangkat sebagai pamong praja pemerintah yang mana dia betul-betul dipertimbangkan sebagai pekerja (staf). Atau di bagian kehakiman yang berprofesi sebagai hakim, dimana dia bisa melatih dirinya dalam memberi keputusan atas kasus-kasus dalam persidangan hukum. Begitu juga mereka diperkenankan menjadi anggota majlis-majlis umat, yang jelas berbeda dari parlemen Barat, tidak termasuk dalam aturan struktural tetapi cukup sebagai anggota yang ikut berkecimpung dan memberi pertimbangan kepada pemimpin dalam implementasinya terhadap Islam. Bahkan juga berhak untuk memonitor pemimpin dan menyampaikan kritik atau saran ketika mereka tidak memenuhi tugasnya dengan rasa hormat terhadap urusan-urusan umat.
Sedangkan di Barat sendiri wanita harus berjuang, bahkan sampai abad ke-20 masih mencari haknya untuk memberikan suaranya dalam pemilihan. Islam bahkan telah memberikan haknya semenjak 14 abad yang lalu, bukan hanya memberikan mereka ijin (hak), tapi juga menerima bay'at mereka atas khalifah, sebanding dengan laki-laki.

Wanita Muslimah Terdahulu Dalam Politik Islam
Setelah kelahiran Islam, wanita diikutsertakan dalam politik yang belum pernah ada sebelumnya. Hal itu sekarang merupakan tugas mereka untuk menyampaikan dakwah dan amr ma'ruf nahi munkar dalam hidup bermasyarakat. Demikianlah yang sudah dipelopori oleh para sahabiyyat (ra), yang telah ikut serta dalam perpolitikan dimana Rasulullah saw pun juga meminta pertimbangan dari mereka dalam urusan politik.
Ummu Salamah (ra), salah satu istri Nabi saw yang berunding kepadanya mengenai perihal perjanjian Hudaibiyah. Ummu Salamah ra menasehati beliau untuk mengambil langkah-langkah seperti dengan menenangkan emosi yang timbul dikalangan para sahabah ra, yang hampir berputus asa dalam memecahkah masalah yang terjadi saat itu.
Hak wanita untuk berpolitik dalam Islam termasuk mendapat otoritas memberi bay'at kepada orang yang tidak ikut berperang dari serangan non-muslim. Ketika Rasulullah saw datang ke Mekah, Ummu Hani bint Abi Thalib, memberikan perlindungan kepada beberapa keluarganya. Kemudian ia pergi ke Rasulullah saw mengadu meskipun telah dijanjikannya dengan perlindungan, saudaranya, Ali bin Abi Thalib ra, menginginkan untuk menghukum mati dua dari mereka karena telah diketahui membahayakan orang muslim dan akan memerangi mereka. Oleh karena itulah Ummu Hani bint Abi Thalib memainkan peran pentingnya dalam politik dengan membangun rumah sakit.
Walaupun wanita tidak diperkenankan untuk memimpin, tapi kita masih melihat wanita terdahulu dalam pemerintahan. Hal ini telah dikabarkan oleh Umar bin Khattab ra bahwa beliau telah mengangkat Al-Shifa, wanita dari bangsanya, sebagai market judge. Yang berwenang untuk memberi keputusan terhadap pelanggaran hak rakyat (publik).
Memastikan kesetiaan negara terhadap Syariah, dan memperhatikan segala macam deviasi atau penyimpangan, adalah tanggungjawab yang penting bagi wanita seperti halnya laki-laki. Contohnya seorang wanita yang berperan dalam pemerintahan Umar bin Khattab ra, setelah beliau melaksanakan khutbah di masjid, dimana beliau mensarankan batas nilai yang mungkin di ajukan untuk mahar. Ketika beliau selesai berkhutbah, seorang wanita berdiri lalu bertanya, "Siapa anda yang memberi batasan atas apa yang Allah swt dan Rasul-Nya tidak membatasinya?" kemudian Umar menyadari kesalahannya, lalu berkata: "Wanita ini adalah benar, dan Umar yang salah." Kisah ini membuktikan betapa wanita pada zaman itu faham akan syari’ah dan tidak takut untuk menyatakan kesalahan khalifahnya walaupun didepan massa.

Praktek Politik Wanita Muslim Zaman Sekarang
Umat pada zaman Nabi saw akan menghadapi ujian bila ditiadakannya negara Islam dari kehidupan. Sekalinya umat bersatu pada zaman Rasulullah saw akan terpisah pisah dan berhambur keseluruh alam. Dalam ketiadaan sebuah negara, wanita tidak mempunyai kehormatan, tidak berhak memberi suaranya dipolitik, dan mereka dihimpit oleh banyak pemimpin-pemimpin yang jawabannya adalah panggilan Barat. Melibatkan diri dalam permainan politik kotor. Bagaimanapun, ketiadaan suatu negara dan larangan implementasi man-made law bukanlah maksud bahwa muslim membebaskan mereka dari semua peran politik. Akan tetapi semua tugas itu ditanggung oleh seluruh muslim, laki-laki dan wanita, bersatu dan bekerja untuk kembali membangun agama Allah swt melalui jalan politik; karena untuk masalah politik hanya bisa diatasi dengan solusi politik juga.
Bekerja sebagai kelompok kolektif atau partai sudah diterangkan dalam Q.S. Al-Imraan: 104. Seperti mengharuskan untuk berpolitik, bahwa sebagai muslim juga mengetahui urusan politik, dan tidak naif terhadap dunia sekitar mereka. Karena itu merupakan kewajiban setiap muslim, laki-laki maupun wanita, untuk bangkit dalam masa-masa krisis, dan berkecimpung seperti pada gerakan-gerakan politik.
Bagi wanita, aturan mereka untuk berpolitik dibutuhkan untuk selalu aktif di lingkungan dimana mereka tinggal. Mereka harus mengajak keluarga mereka, teman lama, teman baru, kenalan-kenalan, atau siapa saja yang bisa diajak berjuang dijalan Allah swt. Diwajibkan kepada setiap suami untuk mendukung istrinya, dan setiap istri untuk mendukung suaminya pula dalam urusan demikian. Setiap ibu haruslah memiliki tanggungjawab besar ini dan menanamkan kepada anak-anak mereka dengan konsep Islam yang kuat, membentuk generasi kedepan dalam perpolitikan dan berdakwah.

Konklusi
Tidak seperti ideologi atau peradaban lainnya, Islam, dari awal bermulanya, telah mengakui hak-hak wanita dan tugas-tugas mereka. Politik dalam Islam bukanlah suatu sistem yang diambil dari laki-laki saja, seperti kebebasan dan demokrasi atau memberi mereka ajaran-ajaran Islam itu sendiri. Pandangan Islam, untuk kedua belah pihak dalam politik. Merupakan salah satu dari kepatuhan total kepada jalan Allah swt. Bukan untuk menundukkan wanita atas laki-laki. Kedua-duanya mempunyai kewajiban sama untuk shalat, puasa, zakat, menyampaikan dakwah dan memyebarkan kalimat Allah swt. Setiap muslim tanpa menghiraukan gender, harus memandang Islam dalam berupaya untuk memecahkan problem politik mereka. Hal ini telah disebutkan balasan atas mereka oleh Allah swt, seperti yang telah difirmankan pada Q.S. Al-Ahzab: 35.

Kamis, 06 Maret 2008

bunga teratai

Bunga Teratai, Turunkan Panas, mengobati Diare dan Insomnia



Teratai
Bunga Suci yang Sarat Manfaat

Penulis: Budi Sutomo

Bunga teratai (Nymphaea lotus L.) adalah tanaman air yang sudah dibudidayakan bangsa Cina sejak 1200 SM. Selain keelokan bunganya, tanaman yang kerap disebut dengan bunga seroja, padma atau lotus ini juga sarat manfaat. Umbi, daun, bunga dan biji teratai dipercaya dapat mengobati pendarahan, keputihan, sakit jantung, insomnia dan batuk berdarah. Ingin tau lebih banyak? Simak ulasan berikut.

Perlambang Kesucian
Bangsa Cina, Mesir , Yunani dan India menempatkan bunga teratai sebagai perlambang kesucian. Beragam mitologi pun berkembang dari bunga teratai. Di Cina misalnya, Dewi Kwan Im, dewi welas asih pelindung kaum miskin digambarkan selalu duduk dalam singgasana bunga teratai. Lain halnya di India, mekarnya bunga tratai menjadi perlambang pencapaian kesempurnaan menuju nirwana dan di Mesir, teratai melambangkan kelahiran kembali Dewa Osiris.

Fisiologi Teratai
Orang terkadang salah menilai kalau teratau itu lotus, padahal lotus bukanlah teratai. Keduanya merupakan tanaman air namun mempunyai karakteristik yang berbeda. Lotus memiliki daun dengan batang yang menjulang keluar dari air sedangkan teratai daunnya mengapung di atas permukaan air. Perbedaan lain, teratai umumnya berbunga putih dengan jumlah kelopak lebih banyak dibandingkan lotus. Saat ini telah dikembangkan aneka lotus dan teratai hibrida sehingga bunganya tidak selalu putih dan bentuk kelopaknya pun beragam.

Ragam Manfaat
Hampir semua bagian tanaman teratai bisa digunakan sebagai bahan pangan. Daun teratai sering dipakai dalam pengobatan tradisional Cina. Daun ini bermanfaat untuk menurunkan panas, sakit kepala hingga diare. Jika daun dibakar (abunya) dapat menghentikan pendarahan pada paru-paru hidung dan rahim karena efek homeostatic yang dimiliki. Selain manfaat di atas, daun teratai juga bersifat diuretic dan dapat mengobati diare. Dalam kuliner Cina, daun ini sering digunakan sebagai pembungkus makanan atau nasi agar baunya harum dan tahan lama.
Selain daun, biji teratai juga sumber pangan yang potensial karena kaya akan kandungan protein. Aneka kue, minuman atau puding lebih harum dan gurih dengan menambahkan biji teratai. Selain rasanya yang gurih, biji ini juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, limpa dan ginjal. Efek astringen (mendinginkan & mengikat selaput lendir) yang dimiliki dimanfaatkan untuk mengobati diare kronik. Efek sedatif (menenangkan) yang dimiliki juga berguna sebagai obat insomnia dan palpitasi (detak jantung cepat).
Umbi tanaman teratai yang tertanam di dalam Lumpur juga sarat manfaat. Umbi ini dapat diolah menjadi acar, tumisan, keripik, dodol atau aneka dessert lainnya. Jika rajin mengkonsumsi, Anda bisa terbebas dari demam, batuk berdarah, tekanan darah tinggi dan wasir karena umbi ini mengandung Mucilage( lendir) yang sarat manfaat.
Banyak orang menanam teratai karena keindahan bunganya. Jarang orang tau, bunga nirwana ini ternyata menyimpan beragam manfaat. Aromanya yang harum semerbak banyak digunakan dalam pengobatan energi bunga (flower’s Bach Remedies). Aroma teratai dipercaya memiliki kekuatan yang dapat meningkatkan vitalitas dan mempunyai efek menenangkan. Rahasia kecantikan wanita Cina pun tak lepas dari bunga ini, berabad-abad yang lalu wanita Tiongkok menggunakan bunga, benang sari dan putik teratai sebagai bahan baku masker untuk memuluskan wajahnya. Budi Sutomo

kata mutiara

Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,
sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah.
Tertariklah
kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum,
karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.
Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

Kehidupan bagaikan pelangi...
namun ada masanya ia bagaikan senja
yg hanya ada warna merah jingga yang memuramkan...

Di dalam menempuh jalan hidup janganlah mencoba jauh dari Tuhan,
sebab kehidupan kita yang sebenarnya terletak ditanganNya.

Betapa pun kita memegang kemudi bahtera menuju pelabuhan yang dicita-citakan,
namun yang menentukan arah angin adalah Dia.




Rabu, 05 Maret 2008

manfaat kacang tanah

Kacang Tanah (Arachis hypogea)

Kacang Tanah Baik buat Jantung, Hambat Bakteri Tb

Kacang tanah (Arachis hypogea) selama ini sering dianggap penyebab jerawat. Anggapan itu tidak semuanya benar, karena tanaman ini mengandung zat gizi tinggi.

Kacang tanah berasal dari Brazil dan ditanam oleh bangsa Indian. Ketika Benua Amerika ditemukan, tradisi menanam kacang telah ada. Kacang tanah pun menyebar ke berbagai tempat karena dibawa oleh kaum pendatang termasuk Indonesia.

Di Indonesia, kacang tanah mulai dikenal sekitar 1521-1529 oleh pedagang Spanyol melalui Maluku. Mengapa orang dari abad ke abad melestarikan jenis tanaman tersebut? Karena kandungan di dalam kacang bisa mencegah penyakit.

Peneliti Dr Frank Hu dari Harvard School of Public Health, dalam penelitiannya terhadap 86.000 wanita yang sering mengonsumsi kacang menunjukkan, kacang-kacangan, termasuk kacang tanah mampu menjaga aktivitas pemompaan jantung dengan teratur.

Para ahli dari Penn State University juga melakukan sebuah penelitian ilmiah berupa 11 kali penelitian klinis dan lima kali penelitian epidemiologi. Dari hasil penelitian tersebut, menurut dr Penny Kris-Etherton, salah satu peneliti sekaligus guru besar di bidang nutrisi universitas tersebut, semakin sering seseorang mengonsumsi kacang, maka risiko terkena penyakit jantung koroner semakin berkurang.

Etherton menyebutkan, mengonsumsi satu ons kacang lebih dari lima kali seminggu bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner sampai 25-39%.

Dalam penelitian tersebut tidak hanya kacang tanah yang diteliti, melainkan almond, brazil nut, cashew, hazelnut, macadamia, pistachio, dan walnut. Cuma, disebutkan konsumsi kacang tanah hampir mencapai 50% dari keseluruhan konsumsi. Prof Gary Fraser PhD, dari Bagian Obat-obatan dan Epidemiologi di Loma Linda University berdasarkan penelitiannya menyimpulkan, mengonsumsi kacang seminggu sekali mengurangi risiko penyakit jantung 25% lebih rendah dibandingkan tidak makan sama sekali.

Penelitian terkini dilakukan oleh ilmuwan Swedia dr Thomas Schoen dan timnya dari Universitas Linkoeping Swedia. Schoen bersama timnya berhasil mengidentifikasi bahwa kacang tidak hanya sebagai makanan ringan, tetapi berkhasiat melawan kuman tuberkolusis (Tb). Sebab, dalam butiran kacang terkandung zat arginine, zat yang dapat merangsang tubuh untuk memproduksi oksida nitrat, yaitu zat yang dapat menghambat bakteri Tb.

Arginine tersebut termasuk dalam kelompok asam amino yang bermanfaat untuk membunuh bakteri penyebab Tb. Penelitian telah dilakukan Schoen bersama timnya terhadap 120 pasien Tb di Ethiopia. Pasien yang diberi arginine dosis 1 gram atau setara dengan 30 gram kacang tanah setiap harinya, menunjukkan dampak positif bagi pasien Tb. Berat badan mereka bertambah dan frekuensi batuknya menurun. Selain dapat menekan bakteri Tb, arginine.

Ketua Gerdunas (Gerakan Terpadu Nasional) Tuberkolusis dr Tjandra Yoga Aditama SpP menilai penelitian Schoen itu cukup menarik. Terlebih kacang jauh lebih mudah dijangkau masyarakat dibandingkan obat-obatan Tb.

"Tetapi karena ini baru dari satu penelitian, belum bisa dipakai sebagai dasar ilmiah yang akurat. Perlu penelitian lebih lanjut agar memenuhi kaidah evidence based medicine," kata Tjandra.

Di Indonesia maupun di negara mana pun di seluruh dunia, pengobatan Tb berupa rifampicin, INH, pirazinamid, etambutol, dan streptomisin. Lama pengobatan pun selama 6 bulan dengan rincian 2 bulan pertama 3-5 obat kemudian 4 bulan berikutnya dua obat saja.

Sumber : dari berbagai sumber

Custom Search